Cianjur (25/8) Awalnya, pengunjukrasa hanya berorasi di depan pintu gerbang. Mereka sempat mendorong-dorong pintu pagar yang digembok dengan kawalan ketat aparat polisi dan Satpol PP Cianjur
Rombongan aksi datang sekitar pukul 11.00 WIB, begitu tiba di depan gerbang mereka langsung menggelar orasi.
Dalam orasinya pengunjukrasa menilai selama 100 hari kerja belum ada bukti nyata kinerja pemerintah dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur. Sebab banyak janji waktu kampanye belum juga ada realisasinya, seperti janji pemberian Rp10.000.000 per RT, air bersih gratis, pelayanan kesehatan gratis, pembangunan pasar gratis, pembangunan sirkuit, maupun motorisasi untuk polsek dan koramil.
"Katanya bupati akan mensejahterakan rakyatnya, tapi malah sebaliknya kemiskinan semakin merajalela, pengangguran semakin bertambah, dan koruptor pun ikut bertambah malahan menjadi korupsi," kata koordinator aksi dari BEM Unsur Cianjur Iwan Ebes dalam orasinya.
Awalnya mereka juga akan memberikan sebuah piala untuk bupati cianjur yang bertuliskan juara 1 bupati terkorupsi se-jawa barat namun niat mereka menemui bupati, kandas karena dihalang-halangi petugas Satpol PP Kabupaten Cianjur. Gagal memberikan piala tersebut, mahasiswa lantas melemparkannya hingga hancur.
Usai berorasi, massa sempat duduk-duduk di depan pintu gerbang yang masih digembok. Akhirnya, mereka pun membubarkan diri dengan tertib.
photo by RB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar